Tuesday, March 15, 2016

P3K Dalam Pramuka






KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
1.    Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan 
       kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
       a.    Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
       b.    Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
       c.    Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2.   Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan   
      pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang 
      sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
       a.    Berhenti bernafas
       b.    Pendarahan parah
       c.    Shok
       d.    Patah tulang
3.   Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan 
      merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu 
      menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap 
      untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

MATERI POKOK
  1. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
         a.  Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
         b.  Rahang ditarik sampai mulut terbuka
         c.  Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet 
              hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban 
              rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
        d.  Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
             1.   Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
             2.    Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap meni
2. P3K bagi korban Sengatan Listrik
  • Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
  • Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korb
  • Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
3. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
  • Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi
  • Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
  • Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
4. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
  • Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
  • Tanda-tanda Shok
          a.       Denyut nadi cepat tapi lemah
          b.       Merasa lemas
          c.       Muka pucat
          d.       Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
          e.       Merasa haus
          f.        Merasa mual
          g.       Nafas tidak teratur
          h.       Tekanan darah sangat rendah

  • Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
          a.       Menghentikan pendarahan
          b.       Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
          c.       Memberi nafas buatan
          d.       Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
  • Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :  
  1. Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala
  2. Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
  3. Usahakan pasien tidak melihat lukany
  4. Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - ½ sendok teh tepung soda kue - 4-5 gelas air - dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
  5. Perlakukan pasien dengan lemah lembut
  6. Cepat-cepat panggil dokter
5.   P3K Patah Tulang
  • Tanda-tanda patah tulang:
             a.       Penderita tidak bisa menggerakkan bagian yang luka
             b.      Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
             c.       Kulit tidak terasa kalau disentuh
             d.      Pembengkakan dan warna biru disekitar kulit yang luk
  • Pedoman Umum Pertolongan Pertama Terhadap Patah Tulang
  1. Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan mengganggu atau menggerakkan penderita, tunggu  saja sampai dokter atau ambulans datang.
  2. Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan.
  3. Kemudian lakukan pemeriksaan apakah ada luka-luka lainnya:
  • Hentikan pendarahan serius yang terjadi
  • Usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
  • Usahakan lalu lintas pernapasan tetap lancer
  • Jika diperlukan buatlah napas buatan
  • Jangan meletakkan bantal diatas kepala, tapoi letakkanlah dikiri kanan kepala untuk menjaga leher tidak bergerak
  • Kalau bantuan medis terlambat, sedan penderita harus diangkat , jangan mencoba memperbaiki letak tulang. Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat korban.
3.      Macam-macam Patah Tulang dan Pertolongan Pertamanya
a.       Patah tulang lengan bawah Pergelangan Tangan
  • Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut kedada hingga lengan lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata didada
  • Siapkan bidai yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
  • Usahakan bidai merentang dari siku ke punggung jemari
  • Aturlah gendongan tangan keleher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
b.      Patah tulang lengan atas (siku ke bahu)
  • Letakkan tangan perlahan-lahan kesamping tubuh dalam posii sealamiah mungkin
  • Letakkan lengan bawah didada dengan telapak tangan menempel perut
  • Pasang satu bidai yang sudah berlapis bahan empuk disebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain diatas dan dibawah bagian yang patah
  • Buatlah gendongan ke leher, tempelkan kelengan atas yang patah ketubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bida)
c.       Patah Tulang Lengan Bawah
          Letakkan bidai berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jari
d.      Patah Tulang di paha
  • Patah tulang dipaha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu, dan segera panggil dokter.
  • Luruskan tungkai dan tarik keposisi normal
  • Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
  • Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
  • Panjang pembalut untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pah sampai lutut.

0 komentar:

Post a Comment