Sunday, May 29, 2016

Upacara Penggalang


Upacara Penggalang.
Salam pramuka…
Dalam kegiatan pramuka , mesti ada yang namanya upacara pembukaan suatu kegiatan dalam pramuka itu. Nah disini kita akan membahas tata cara upacara dalam pramuka. Khususnya upacara penggalang
Berikut tata cara upacara pembukaan latihan penggalang.
Upacara pembukaan latihan
Peralatan 
  1. Bendera merah putih
  2. Tiang bendera disertai tali penggereknya
  3. Teks Pancasila
  4. Teks Dasa Dharma
Petugas
  1. Pratama
  2. Petugas pengibar bendera ( 3 orang )
  3. Pembaca teks dasa dharma
Pelaksanaan 
  1. Pratama (di tengah lapangan depan tiang bendera) memanggil pasukan dengan barisan berbentuk angkare (termasuk petugas upacara menempatkan diri)
  2. Pratama menjemput pembina ( sikap lari )
·         Pratama memberi hormat
·         Pratama melapor, “Lapor, upacara pembukaan latihan siap dimulai, mohon kakak berkenan menjadi pembina”
·         Pembina menjawab : “laporan kakak terima, laksanakan”
·         Pratama : “laksanakan”
  1. Pembina berjalan menuju tempat upacara diikuti pembantu pembina dan pratama (pratama berjalan di sebelah kiri belakang pembina)
  2. Pembina menempatkan diri di belakang tiang bendera.
  3. Pembantu pembina berdiri di belakang pembina
  4. Pratama terus berjalan dan berhenti-balik kanan di depan tiang bendera lurus dengan tiang bendera dan pembina.
·         Pratama memimpin penghormatan ( Pratama : “kepada kakak pembina, hormaaat…grak….. tegaaak .. grak)
·          Pratama menyerahkan pasukan kepada pembina : “ Pasukan kami serahkan”
·         Pembina : “Pasukan kakak terima, kembali ke tempat”
·         Pratama : “kembali ke tempat”
  1. Pratama balik kanan- hadap kiri berlari menuju regunya dan berhenti di depan wapinru
·         Pratama memberi hormat, wapinru membalas.
·         Wapinru menyerahkan bendera regu kepada pratama
·         Wapinru memberi hormat, pratama membalas.
·         Wapinru balik kanan. Sikap lari menuju sebelah kiri regunya (dari belakang regu) dan pratama menempati posisi pinru.
  1. Petugas mengibarkan bendera, sedangkan penghormatan bendera dipimpin pembina. Tempat petugas bendera berada di tengah-tengah barisan angkare lurus dengan tiang bendera dan pembina.
·         Petugas tengah : “luruskan… Lurus”. “langkah  tegap, maju jalan”
·         Berhenti kira-kira 3 langkah dari tiang bendera, “ berhenti..grak”
·         “3 langkah maju jalan. Hadap kanan-kiri grak – Siapkan tali.
·         “bendera siap.
·         Pembina : “kepada bendera merah putih, hormat…grak. Tegak grak( ketika selesai)
·         Petugas : “hadap kanan kiri…grak”, “3 langkah ke belakang .. jalan”, “Luruskan…lurus”. kepada bendera merah putih.. hormat…grak”. “ tegak..grak”. “balik kanan langkah tegap maju jalan”
·         Petugas berjalan lagkah tegap ke tempat semula. “balik kanan.. henti ..grak”. luruskan..lurus”
  1. Pembina membaca teks pancasila diikuti peserta upacara
·         Pembantu pembina yang membawa teks pancasila maju dan menyerahkan kepada pembina.
·         Pembina membaca teks pancasila diikuti peserta.
·         Selesai, pembantu pembina maju menerima kembali teks pancasila dan kembali ke tempat semula.
  1. Teks Dasa Dharma dibaca oleh petugas.
·         Petugas berada di sebelah wapinru paling kiri, mengambil sikap lari dan berlari menuju tengah lapangan berhenti di depan bendera, menghadap lurus bendera dan pembina.
  1. Amanat dari pembina dilanjutkan doa bersama.
·         Pembina berjalan ke tengah lapangan (lewat sebelah kanan bendera) berhenti di depan bendera.
·         Pembina bersikap istirahat dan diikuti peserta upacara.
·         Pembina menyampaikan amanat dilanjutkan memimpin do’a.
·         Pembina kembali ke tempat semula (berjalan di sebelah kiri bendera).
  1. Serah terima bendera regu pratama.
·         Wapinru mengambil sikap lari dan berlari (di depan regu) berhenti di depan pratama.
·         Wapinru menghormat, pratama mambalas.
·         Pratama menyerahkan bendera regu kepada wapinru.
·         Pratama menghormat.
·         Pratama mengambil sikap lari dan berlari ke tengah lapangan, berhenti di depan bendera lurus dengan pembina.
·         Wapinru menempati tempat pratama
  1. Serah terima pasukan dilanjutkan penghormatan.
·         Pembina : “pasukan kakak serahkan”
·         Pratama : “pasukan kami terima”
·         Pratama : “kepada kakak pembina.. hormat..grak”. “tegak.. grak”
  1. Pembina meninggalkan tempat upacara diikuti pembantu pembina
  2. Pratama balik kanan dan membubarkan pasukan.

Saturday, May 28, 2016

MATERI DASAR PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)


MATERI DASAR PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

PENGERTIAN

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup,  yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

MAKSUD DAN TUJUAN

Guna menumbuhkan sikap jasmani yang Tegap dan Tangkas, Rasa Ppersatuan, Displin, dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan Pribadi dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.

KETENTUAN KHUSUS

1.      Para Pimpinan wajib mengetahui, mengenal kegunaannya serta senantiasa menegakkan peraturan tersebut.
2.      Para pembantu pimpinan wajib Paham isinya, Mahir mengerjakannya dan mampu melatihnya.

KEWAJIBAN PELATIH

1.    Terwujud atau tidaknya maksud dan tujuan Peraturan ini sangat tergantung kepada mutu serta kesanggupan seorang Pelatih.
2.    Hasil yang baik akan dapat diperoleh dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut  :
a.       Rasa Kasih Sayang
b.       Persiapan
c.       Mengenal Tingkatan anak didik
d.       Tidak Sombong
e.       Adil
f.        Teliti
g.       Sederhana
3.      Perhatian Khusus dengan latihan ( Driil ) tidak hanya untuk mengetahuinya saja , jangan terlalu banyak bercerita melainkan Tauladan, Mencoba, Mengoreksi, Mengulangi, sehingga paham mengerjakannya.

ABA-ABA

Aba-Aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
Macam-macam Aba-Aba :
a. Petunjuk
b. Peringatan
c. Pelaksanaan

Aba-Aba Petunjuk digunakan hanya jika perlu saja, untuk menegaskan maksud dari pada peringatan/pelaksanaan.
Contoh :  - Untuk perhatian –Istirahat ditempat = Gerak
                 - Untuk Istirahat--Bubar Jalan
                 - dsb.
Aba-Aba Peringatan Inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh :  - Lencang Kanan = Gerak
                 - Istirahat ditempat = Gerak
                 - dsb.
Aba-Aba Pelaksanaan Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba Pelaksanaan yang dipakai :
a. GERAK
b.JALAN
c. MULAI
GERAK : Untuk gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.
Contoh :  - Jalan ditempat = Gerak
                -  Siap = Gerak
                -  dsb
JALAN : Untuk gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat
Contoh :  - Dua langkah kedepan = Jalan
                 - Haluan Kanan = Jalan.
                 - dsb
Apabila gerakan meninggalkan tempat tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan didahuluii dengan aba-aba peringatan MAJU
MULAI  :  Dipakai pada pelaksanaan perintah yang dilaksanakan berturut-turut.
Contoh :  - Hitung = Mulai
                 - Berbanjar/bersaf kumpul = Mulai

Cara memberi aba-aba :
a.         Pada waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan.
b.         Apabila aba-aba berlaku juga pada si pemberi aba-aba maka tidak menghadap pasukan.
Contoh :  - Pada saat penghormatan kepada Pembina Upacara.
Menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara memasuki lapangan upacara dan Menyiapkan setelah amanat selesai.
c.         Apabila ada suatu bagian pembetulan maka diberikan perintah ULANGI

CARA MELATIH BERHIMPUN

1.        Apabila seorang Komandan ingin mengumpulkan anggotanya secara Bebas, maka diberikan aba-aba BERHIMPUN ‘ MULAI ‘
2.        Pelaksanaannya :
·         Pada waktu aba-aba peringatan ( BERHIMPUN ) seluruh anggota mengambil  Sikap Sempurna dan menghadap penuh kepada yang memberi aba-aba.
·          Pada aba-aba pelaksanaan ( MULAI ) seluruh anggota mengambil sikap  untuk Lari dan selanjutnya lari menuju kepada Komandan dimana seluruh anggota berdiri bebas  dengan jarak 3 langkah.
·          Pada wkatu sampai didepan Komandan  mengambil sikap sempurna dan langsung Istirahat, tidak menyampaikan penghormatan.
·         Setelah komandan memberikan aba-aba SELESAI,  seluruh anggota mengambil sikap sempurna kemudian balik kanan dan selanjutnya menuju ketempat masing-masing.
Catatan : Berhimpun adalah bentuknya mengikat, jumlah safnya tidak mengikat